Rabu, 22 April 2020

Tugas 12 April Filsafat Islam

Serang - Seorang ibu rumah tangga asal Kota Serang meninggal dunia setelah dikabarkan tak makan dua hari imbas pandemi Corona. Kabarnya, ia hanya minum air selama dua hari.
Diceritakan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Poppy Nopriadi, warga tersebut bernama Yuli. Ia merupakan istri dari Khalil yang bekerja sebagai petugas pemungut sampah di perumahan.
Awalnya, pasangan ini diberitakan tak makan dua hari dan hanya minum air galon imbas adanya pandemi Corona di Kota Serang. Kejadian tersebut sekitar 3 hari lalu dan Dinsos langsung memberikan bantuan.
"Laporan ke saya memang katanya ibu Yuli sempat nggak makan dua hari, tapi itu dua harinya nggak tahu saat kapan apa memang waktu itu ada dua hari yang lalu. Karena sempat tidak punya uang tidak makan selama 2 hari jadi minum air galon saja," kata Poppy saat dihubungi melalui seluler di Serang, Senin (20/4/2020).
Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 22:27 WIB

Tanggapan:
Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kejadian meninggalnya ibu rumah tangga karena kelaparan di Serang Banten, bagaimana tidak? Sebab pemerintah daerah hidup dengan segala kelebihannya sementara masyarakatnya kekurangan, memang ini semua adalah musibah yang ditak dihendaki oleh semua orang, pandemi corona sangatlah memukul telak dan melumpuhkan ekonomi seluruh rakyat, namun, bukankah kewajiban pemerintah adalah menjamin rakyatnya makmur? Bagaimana bisa ada rakyatnya meninggal dunia dengan cara yang sangat menyayat hati.
Agama selalu menjelaskan syarat-syarat menjadi seorang pemimpin, jelas dikatakan bahwa :
1. Berakal, berilmu dan baligh.
2. Menegakkan Shalat.
3. Menunaikan Zakat dan bersedekah.
4. Bergaul dan berjamaah.
Lalu bagaimana bisa seorang disebut pemimpin padahal dia tidak pandai bergaul untuk mengetahui kesulitan rakyatnya serta bersedekah untuk memenuhi kebutuhan perut rakyatnya?
Ini kisah Umar bin Khattab pada saat dia menjadi pemimpin, Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab, umat Islam di sekitar Madinah ditimpa bencana kelaparan yang telah menyebabkan wabah penyakit dan kematian.

Kelaparan dan penderitaan rakyat itu dirasakan oleh Umar sebagai penderitaan bagi dirinya. Karena itu, beliau bersumpah tidak akan mengecap daging dan minyak samin. ''Bagaimana saya dapat mementingkan keadaan rakyat, kalau saya sendiri tiada merasakan apa yang mereka derita,'' begitu kata Umar yang amat berkesan pada waktu itu.
Maka wajib bagi pemimpin memiliki rasa perduli dan tanggung jawab penuh terhadap rakyatnya, Rasulullah bersabda : , ''Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban (di hadapan Allah) tentang kepemimpinannya.''
Wallahu alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar