Minggu, 31 Mei 2020

Tugas Filsafat Islam 25 Mei 2020

KOMPAS.com - Sejumlah tenaga medis melaporkan belum mendapat insentif yang dijanjikan pemerintah - sebagian dari mereka malah dirumahkan - namun pemerintah beralasan keterlambatan pencairan insentif karena proses verifikasi.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menekankan pentingnya menjamin hak dan menjamin keselamatan tenaga medis yang berada di garis depan perang melawan Covid-19.

Sebanyak 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir, Sumatra Selatan, dipecat karena menuntut transparansi insentif dan alat pelindung diri (APD) demi keselamatan kerja, asupan vitamin dan rumah singgah yang layak.
Salah satu tenaga medis yang enggan disebut namanya mengungkapkan risiko yang mereka hadapi ketika menangani pasien Covid-19, tak sebanding dengan kesejahteraan yang mereka terima.

Sementara insentif yang dijanjikan pemerintah, tak kunjung tiba. Alih-alih, mereka kini malah dirumahkan.

"Kami tidak berharap untuk dibeginikan, rasanya terzolimi. Kami mau menanyakan keselamatan kami, kami mau menanyakan hak-hak kami, cuman kok akhirnya kami begini, dirumahkan. Miris sekali rasanya," ujarnya kepada BBC News Indonesia, Rabu (28/5/2020).
Kesimpulan berita :
Sebanyak 109 tenaga medis dipecat di daerah Sumatera Selatan Karena aksi mogok kerja, aksi ini digelar karna mereka merasa tingkat keamanan alat pelindung diri yang pemerintah sediakan sangat mengancam keselamatan mereka.
Komentar :
Sungguh sangat prihatin dengan keadaan negara, mereka seakan buta siapa yang menolong dikala negara sangat kacau, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam hal ini, namun tak jarang pula mereka mendapatkan diskriminasi bahkan disrespect dari negaranya sendiri, contohnya berita di atas. Bagai buah simalakama bagi tenaga medis negeri ini, menolong mati tak menolong mati.
Atau bagai menolong anjing terjepit, setelah ditolong malah menggigit. Nabi Muhammad SAW pernah berkata agar kita berbuat baik kepadaada orang yang telah berbuat baik kepada kita.
 
“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila dia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya maka ia telah berterimakasih kepadanya namun jika menyembunyikannya berarti dia telah mengingkarinya" (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad no. 157).
Wallahu'alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar