Minggu, 21 Juni 2020

Tugas Filsafat Islam 22 Juni 2020

Jakarta- Jagat media sosial digemparkan dengan isu kiamat. Bahkan, tagar #kiamat dan topik Maya jadi trending topic di Twitter. Begini penjelasan ilmiah dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Informasi terjadinya kiamat ini dikaitkan dengan dengan tafsir kalender Suku Maya di mana menurut kalender Suku Maya, usia Bumi akan berakhir pada 21 Juni 2020. Kebetulan pula, di hari ini terjadi fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) sehingga dugaan mengenai kabar ini kian liar.
Ramalan kiamat berdasarkan kalender Suku Maya ini pun pernah viral dan menggegerkan di tahun 2012. Saat itu, kalender Suku Maya disebut-sebut memprediksi umur dunia berakhir pada 21 Desember 2012.
"Tidak ada isu kiamat dari Suku Maya. Yang ada hanya akhir siklus panjang sistem kalender mereka. Artinya, setelah berakhir siklus itu, ya memulai siklus baru. Bukan berarti kiamat," ungkap Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi detikINET, Minggu (21/6/2020).
Masyarakat pun diimbau agar tidak panik dengan isu yang beredar di media sosial ini. Ditegaskan Djamal yang merupakan profesor astronomi ini, siklus kalender tidak terkait dengan ramalan kiamat.
"Siklus kalender tidak terkait dengan ramalan kiamat. Kalau ada yang mengaitkan, abaikan saja. Sistem kalender mana pun, bila telah berakhir berarti memulai siklus baru. Tidak bisa ditafsirkan sebagai kiamat," ujarnya.
Komentar :
Kebiasaan buruk Masyarakat Indonesia adalah menelan mentah-mentah berita, dan langsung menyebarkannya, buruk dan tidak benar sekalipun tidak akan menghentikan penyebaran informasi, hal ini menurut saya adalah kebodohan yang sudah terlanjur mendarah daging, sebab mereka menakuti diri sendiri dan orang lain, bahkan dari Zaman Nabi ramalan kiamat memang sudah ada, Namun Rasulullah sekalipun tidak mengetahui kapan tepatnya hari itu akan datang.
Dalam sebuah surah Allah SWT berfirman sebagai berikut ini, yang artinya:

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. (Q.S. Al-Aʽrāf ayat 187).
Memang betul mempercayai hari kiamat adalah termasuk rukun iman, namun jika menebak kapan, itu sudahlah termasuk kedalam mendahului Allah SWT.
Wallahu'alam..

Tugas Filsafat Islam 15 Juni 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti tanah air sudah menemukan lima kombinasi obat yang dinilai efektif dalam melawan virus Corona tipe baru.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga telah melakukan riset terhadap kombinasi obat-obatan yang sudah beredar di pasaran terhadap potensi dan efektivitas obat tersebut sehingga membuat efek antiviral dari Sars Cov-2.
Kelima kombinasi obat tersebut antara lain, lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycyline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, Hydroxychloroquine dengan azithromicyne dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Namun demikian, kombinasi obat ini masih akan diujicobakan ke manusia dan belum dijual di pasaran.
"Kami melakukan uji toksisitas, apakah obat tersebut toksik bagi tubuh kita. Kedua mengecek atau meneliti potensi untuk membunuh dari virus Sars Cov-2 dan efektivitas obat tersebut. Kami juga mengecek juga inflamasi dan anti inflamasi," tutur Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Purwati, Selasa (16/6/2020).
Komentar : 
Ada dua hal yang harus kita ingat dalam penemuan obat ini, pertama rasa syukur atas keberhasilan dan buah kesungguhan. Ada ungkapan Arab yang terkenal di kalangan pesantren yaitu “Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Yang kedua, menahan diri untuk egois, karna bukan berarti jika sudah ada obat, kita tak perlu mencegah, Islam juga mengajarkan tentang lebih baik mencegah daripada mengobati, Hal ini sebagaimana hadis:
 "Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
 Dengan demikian, penyebaran wabah penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisasi.
Wallahu'alam..

Tugas Filsafat Islam 8 Juni 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti tanah air sudah menemukan lima kombinasi obat yang dinilai efektif dalam melawan virus Corona tipe baru.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga telah melakukan riset terhadap kombinasi obat-obatan yang sudah beredar di pasaran terhadap potensi dan efektivitas obat tersebut sehingga membuat efek antiviral dari Sars Cov-2.
Kelima kombinasi obat tersebut antara lain, lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycyline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, Hydroxychloroquine dengan azithromicyne dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Namun demikian, kombinasi obat ini masih akan diujicobakan ke manusia dan belum dijual di pasaran.
"Kami melakukan uji toksisitas, apakah obat tersebut toksik bagi tubuh kita. Kedua mengecek atau meneliti potensi untuk membunuh dari virus Sars Cov-2 dan efektivitas obat tersebut. Kami juga mengecek juga inflamasi dan anti inflamasi," tutur Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Purwati, Selasa (16/6/2020).
Komentar :
Ada dua hal yang harus kita ingat dalam penemuan obat ini, pertama rasa syukur atas keberhasilan dan buah kesungguhan. Ada ungkapan Arab yang terkenal di kalangan pesantren yaitu “Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Yang kedua, menahan diri untuk egois, karna bukan berarti jika sudah ada obat, kita tak perlu mencegah, Islam juga mengajarkan tentang lebih baik mencegah daripada mengobati, Hal ini sebagaimana hadis:
 "Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
 Dengan demikian, penyebaran wabah penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisasi.
Wallahu'alam..

Tugas Filsafat Islam 1 Juni 2020

Suara.com - Seorang pria kulit hitam  tampak kesakitan ketika tubuhnya ditindih oleh polisi. Pria bernama George Floyd itu berusaha mengambil napas namun semakin ia melawan, semakin besar juga tekanan yang dirasakan.

Tak lama setelah diselamatkan, George justru menghembuskan napas terakhir. BBC melaporkan nyawanya tak tertolong meskipun ia sudah dilarikan ke rumah sakit. Kemarahan publik memuncak atas kejadian ini.

Sekali lagi Minneapolis menjadi saksi bagaimana rasisme terus menggerus Amerika.

Unjuk rasa atas kematian George Floyd tak bisa dibendung, massa berkerumun di depan gedung putih dan mulai mengunci kantor pemerintahan, tempat Presiden Trump memimpin negaranya. Mereka menuntut keadilan atas kematian Floyd.

Kasus ini tak sesederhana kasus pembunuhan lainnya. Nafas Floyd yang tersekat adalah potret nyata bagaimana ras kulit hitam berdiri dalam bayangan ketakutan.
Keisha N. Blain, seorang profesor madya bidang sejarah di Universitas Pittsburgh menulis di Washington Post bahwa kekerasan terhadap Floyd hanya berselang dua bulan setelah kematian wanita kulit hitam bernama Breonna Taylor.

Keisha mengungkapkan bahwa ancaman orang kulit hitam di Minneapolis bukanlah virus yang menjadi pandemi, tapi kekerasan polisi.
Komentar :
Berita di atas mengingatkan saya pada dua kisah, yakni kisah rasisme di negeri sendiri ( rasis pada orang Papua) dan kisah Bilal bin Rabbah sang gagak hitam yang dimuliakan Allah, beliau hidup dimasa Rasulullah.
seorang budak hitam yang dianggap hina dan tidak pantas mendapatkan tempat pada posisi apa pun secara sosial di masyarakat. Namun, Islam  datang membawa prinsip egaliterian, ajaran tentang persamaan hak dan derajat kemanusiaan sehingga budak hitam legam yang hina sekalipun diangkat derajatnya sebagai manusia terhormat.

Tugas Filsafat Islam 30 Maret 2020

BAUBAU, TELISIK.ID - Video  Aksi protes jemaah Masjid Agung Baubau terkait imbauan larangan beribadah di masjid, viral di media sosial, Kamis (23/04/2020).
Pantauan Telisik.id, Masjid Agung kini telah ditutup dan tidak ada aktivitas ibadah. Hanya Beberapa warga setempat yang ada. Mereka menyayangkan penutupan masjid.
"Tidak usah ada azan kalau ditutup begini, karena azan itu kan memanggil kita untuk salat," ucap La Salam (59) saat hendak pergi ke masjid untuk melaksanakan salat isya.
Sementara itu, dalam rilis yang dikeluarkan Pemerintah Kota Baubau, Aksi protes tersebut terjadi pada pukul 12.30 Wita usai salat zuhur.
Aksi protes tersebut dilerai oleh Kapolsek Wolio AKP Bahtiar S.Sos yang kemudian memfasilitasi jamaah dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Baubau agar mendengar langsung imbauan pemerintah mengenai tata cara ibadah di tengah pandemi COVID-19 ini.
Komentar :
Banyak orang berfikir pelarangan ini adalah bagian dari penghancuran Islam, namun tak banyak ingin tau mengapa sampai ada kebijakan ini, sebab dari zaman Rasulullah memang sudah ada kebijakan semacam ini.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Telah bercerita kepada kami Mathar bin al-Fadhl telah bercerita kepada kami Yazid bin Harun telah bercerita kepada kami 'al-'Awwam telah bercerita kepada kami Ibrahim Abu Isma'il as-Saksakiy berkata; Aku mendengar Abu Burdah pernah bersama dengan Yazid bin Abi Kabsyah dalam suatu perjalanan di mana Yazid tetap berpuasa dalam safar, lalu Abu Burdah berkata; "Aku sering mendengar berkali-kali Abu Musa berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Jika seorang hamba sakit atau bepergian (lalu beramal) ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat." (HR Bukhari)
Nabi Muhammad Saw juga berdabda;
"Jika kalian mendengar ada thaun  (wabah) di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut. Dan apabila kalian berada di wilayah yang terkena wabah, janganlah kalian keluar dan lari darinya. (HR Bukhari dan Muslim)
Para ulama memaknai hadis Nabi ini sebagai upaya untuk meminimalisir risiko penularan wabah.

Tugas Filsafat Islam 23 Maret 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur diamankan polisi, Selasa (24/3/2020).
Pedagang tersebut diamankan saat satuan gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan razia di pasar tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, pedagang itu diduga telah menimbun stok masker sehingga membuat harga masker melonjak.
"Sekitar pukul 10.30 (WIB), seorang pedagang diamankan oleh petugas terkait masker, diduga menyembunyikan masker dari petugas. Sepertinya ada yang disembunyi-sembunyikan dari kita," kata Hery dalam keterangannya.
Kecurigaan polisi timbul saat mendengar pembicaraan penjual itu dengan rekannya ketika razia tengah berlangsung. Pedagang itu berbicara dalam bahasa daerah dengan rekannya.
Isi pembicaraan mereka mencurigakan. Polisi pun langsung memeriksa barang-barang yang dijual tersangka, termasuk mobil yang digunakannya untuk membawa barang yang hendak dijual.
Saat polisi menggeledah mobil tersebut, ditemukan sejumlah karton masker.
Kini, pedagang tersebut diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Timur untuk ditindaklanjuti.
Komentar :
Saya sangat amat menyayangkan hal ini, sebab Islam mengajari saya bagaimana saling membantu dalam perbuatan baik.
“Dari Ma’mar ia berkata, Rasul SAW bersabda: barang siapa yang menimbun barang, maka ia bersalah (berdosa)” (HR. Muslim).
Dalam hadis ini telah jelas bahwa islam sangat melarang manusia untuk menimbun barang yang dimiliki. Hadis tersebut dikuatkan oleh firman Allah SWT pada At-taubah 34-35.
Jadi, benahi diri yaaa...

Tugas Filsafat Islam 16 Maret 2020

Jawa Pos.com. VIDEO perempuan terkapar tak sadarkan diri mendadak tersebar di berbagai media sosial. Rekaman itu beredar dengan narasi bahwa perempuan tersebut adalah korban virus korona di Indonesia. Lokasinya di Mal Pantai Indah Kapuk (PIK) lantai 3.
”Korban Corona di mall PIK lantai 3,” tulis pemilik akun Facebook Viola Raihan (bit.ly/DiMallPIK). Video serupa juga diunggah sejumlah pemilik akun Facebook lainnya. Contohnya pemilik akun Rocky Al Mindy (bit.ly/PIKLantai3). ”Gak tau ini kapan kejadiannya, katanya ada korban virus corona di PIK kapuk Cengkareng lantai 3. valid gak ini? infonya teman-temen,” tulis akun Rocky kemarin (15/3).
Video berdurasi 30 detik itu menunjukkan perempuan berpakaian hitam terbaring di lantai sebuah mal. Pengunjung lainnya memilih diam dan duduk di tempat masing-masing. Tak berselang lama, seorang laki-laki datang membawa alat pengecek suhu tubuh.
Memanfaatkan situs padanan gambar, insiden itu ternyata terjadi di Singapura, tepatnya di The Clementi Mall. Portal berita AsiaOne memberitakan kejadian tersebut pada 13 Maret 2020 dengan judul Singaporeans Bash Diners for Ignoring Woman Who Fainted at Clementi Mall. Here’s the Truth.
Disebutkan, para pengunjung Jinjja Chicken di The Clementi Mall menjadi sasaran amuk netizen sesaat setelah video itu viral di Facebook pada 13 Maret. Penyebabnya, pengunjung dianggap mengabaikan sang perempuan yang pingsan.
Merespons kejadian tersebut, juru bicara outlet makanan cepat saji Jinjja Chicken mengatakan, perempuan itu pingsan setelah istirahat sejenak di depan stan mereka pada 11 Maret lalu. Para pengunjung memang diperintah keamanan mal untuk tidak mendekati perempuan tersebut.
”Kami mendapat instruksi langsung dari tim keamanan agar tidak menyentuh perempuan itu dan tidak memperbolehkan pelanggan mendekatinya atau menyentuh apa pun di sekitar area itu. Ini sangat penting karena dia mengenakan masker yang menandakan bahwa dia mungkin sakit,” jelas juru bicara Jinjja Chicken.
Selanjutnya, perempuan tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong Singapura. Anda
 membacanya di bit.ly/KejadianDiSingapura.
Mengutip portal berita mothership.sg, setelah kejadian itu, pengelola outlet makanan cepat saji melakukan serangkaian tindakan pencegahan. Di antaranya melakukan pembersihan sebanyak dua kali. Pertama oleh kru outlet, diikuti kru pembersih mal. Anda dapat membacanya di bit.ly/WanitaODP.
FAKTA:
Video perempuan pingsan di lantai sebuah mal yang diunggah akun Facebook Viola Raihan bukan kejadian di Indonesia. Melainkan peristiwa di The Clementi Mall, Singapura.
Komentar :
Allah Ta’ala pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu informasi terlebih dahulu, karena belum tentu semua informasi itu benar dan valid. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu informasi, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS. Al Hujuraat [49]: 6)
Bagaimana bisa seorang muslim yang jelas-jelas memiliki pondasi yang kuat, dan aturan yang benar masih juga terjerembab dalam hal yang dapat merugikan orang lain? perlu diketahui, jika kita menyebar berita bohong, contohnya pasien positif di suatu tempat, maka anda menyebabkan orang-orang disekeliling tempat tersebut menjadi panik, panik menyebabkan hati gelisah, pikiran tidak tenang, dan akhirnya menjadi stress serta menurunnya imun. jika terjadi hal seperti itu, maka orang dengan imun rendah akan mudah terserang Covid-19. Bayangkan betapa jahatnya anda.. lalu, apa pandangan agama terhadap hal ini?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas mengatakan tentang balasan bagi pendusta dalam islam, “Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)pada Janganlah kita tergesa gesa menyebaarkan informasi tersebut, karena sikap seperti ini hanyalah berasal dari setan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mencari ketenangan dalam islam, “Ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa gesa datangnya dari setan.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra 10/104 dan Abu Ya’la dalam Musnad nya 3/1054) sumber : DalamIslam.com

Minggu, 31 Mei 2020

Tugas Filsafat Islam 25 Mei 2020

KOMPAS.com - Sejumlah tenaga medis melaporkan belum mendapat insentif yang dijanjikan pemerintah - sebagian dari mereka malah dirumahkan - namun pemerintah beralasan keterlambatan pencairan insentif karena proses verifikasi.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menekankan pentingnya menjamin hak dan menjamin keselamatan tenaga medis yang berada di garis depan perang melawan Covid-19.

Sebanyak 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir, Sumatra Selatan, dipecat karena menuntut transparansi insentif dan alat pelindung diri (APD) demi keselamatan kerja, asupan vitamin dan rumah singgah yang layak.
Salah satu tenaga medis yang enggan disebut namanya mengungkapkan risiko yang mereka hadapi ketika menangani pasien Covid-19, tak sebanding dengan kesejahteraan yang mereka terima.

Sementara insentif yang dijanjikan pemerintah, tak kunjung tiba. Alih-alih, mereka kini malah dirumahkan.

"Kami tidak berharap untuk dibeginikan, rasanya terzolimi. Kami mau menanyakan keselamatan kami, kami mau menanyakan hak-hak kami, cuman kok akhirnya kami begini, dirumahkan. Miris sekali rasanya," ujarnya kepada BBC News Indonesia, Rabu (28/5/2020).
Kesimpulan berita :
Sebanyak 109 tenaga medis dipecat di daerah Sumatera Selatan Karena aksi mogok kerja, aksi ini digelar karna mereka merasa tingkat keamanan alat pelindung diri yang pemerintah sediakan sangat mengancam keselamatan mereka.
Komentar :
Sungguh sangat prihatin dengan keadaan negara, mereka seakan buta siapa yang menolong dikala negara sangat kacau, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam hal ini, namun tak jarang pula mereka mendapatkan diskriminasi bahkan disrespect dari negaranya sendiri, contohnya berita di atas. Bagai buah simalakama bagi tenaga medis negeri ini, menolong mati tak menolong mati.
Atau bagai menolong anjing terjepit, setelah ditolong malah menggigit. Nabi Muhammad SAW pernah berkata agar kita berbuat baik kepadaada orang yang telah berbuat baik kepada kita.
 
“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila dia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya maka ia telah berterimakasih kepadanya namun jika menyembunyikannya berarti dia telah mengingkarinya" (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad no. 157).
Wallahu'alam..

Tugas Filsafat Islam 18 Mei 2020

VIVA – Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN dikabarkan mengadakan acara halal bihalal di tengah pandemi dan dianggap melanggar PSBB menghempang penularan virus Corona COVID-19.
Kabar tersebut viral setelah beredarnya foto yang menunjukkan beberapa praja IPDN sedang berjoget bersama penyanyi wanita dan foto lainnya menampakkan sejumlah pria berbatik tengah duduk dengan latar belakang praja IPDN.
Namun pihak IPDN menolak jika pihaknya dianggap melanggar PSBB yang saat ini masih diterapkan di provinsi Jawa Barat. Hal ini disampaikan oleh Baharuddin Pabba.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum IPDN, Baharuddin Pabba mengatakan foto yang beredar di media sosial tersebut adalah acara makan siang rutin dan kebetulan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Acara tersebut dihadiri oleh pihak internal IPDN.
"Acara kemarin adalah acara makan siang, di tempat makan praja, di jam makan praja, dan itu sudah rutin setiap pagi, siang dan malam," kata Baharuddin dikutip dari tvOne.
Kesimpulan berita :
Beredar berita dan foto yang menunjukkan adanya pelanggaran ketentuan PSBB oleh IPDN Jawa Barat. Hal ini membuat masyarakat menyesali perbuatan pemerintah yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan PSBB dan dianggap tidak supportif.
Komentar :
Sangat disesalkan hal ini dilakukan oleh pemerintah yang seharusnya memberi contoh baik kepada rakyat dan menghargai jerih payah para tenaga medis malah menggelar acara yang sebenarnya tidak penting ataupun berpengaruh terhadap kehidupan rakyat, jika mereka menyangkal dengan berkata hanya kegiatan makan siang rutin, maka apakah mereka menerapkan social distancing?
Dalam pandangan Islam, mereka termasuk kedalam kategori orang-orang yang munafik, sebab perkataannya tidak bisa dipercaya, bahkan ingkar.
Ingkar terhadap perkataannya sendiri merupakan salah satu sifat orang munafik. Padahal, Allah sangat membenci orang munafik. Dalam surat An Nisa ayat 145, Allah berfirman :
 “Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka”.
Wallahu'alam..

Minggu, 17 Mei 2020

Tugas Filsafat Islam 11 MEI 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Presiden Joko Widodo yang kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi Covid-19 menuai kritik.
Kebijakan itu juga dianggap melawan putusan Mahkamah Agung yang sebelumnya membatalkan peraturan presiden yang mengatur soal rencana kenaikan iuran BPJS.
Kenaikan iuran BPJS kali ini tertuang dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Beleid tersebut diteken oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (5/5/2020).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, kenaikan iuran ini demi menjaga keberlanjutan operasional BPJS Kesehatan.
"Sesuai dengan apa yang sudah diterbitkan, dan tentunya ini adalah untuk menjaga keberlanjutan dari BPJS Kesehatan," kata Airlangga.
Kesimpulan Berita :
Kesimpulan dari berita ini adalah, Presiden Joko Widododo mengubah keputusan mahkamah agung yang membatalkan kenaikkan iuran BPJS, dan tetap menaikkan iuran BPJS.
Komentar :
Yang menjadi masalaha adalah, Jokowi tidak memiliki kepekaan terhadap masyarakat disaat negara sedang kacau balau akibat pandemi, dimana perekonomian masyarakat Indonesia sedang melemah dan nyaris lumpuh, PHK dimana-mana kekurangan pangan semakin banyak dialami rakyat, darimana mereka semua akan membayar iuran yang bahkan mungkin jika tidak dinaikkan pun sudah memberatkan, apalagi sekarang dinaikkan?
Dalam hukum Islam, Pemimpin yang menyalahgunakan wewenang, membiarkan kezaliman, dan menelantarkan orang-orang yang tidak mampu, akan dibalas oleh Allah dengan kehinaan dan siksaan yang pedih. Oleh karena itu, para pemimpin umat Islam terdahulu selalu memikirkan tentang penderitaan rakyatnya karena merasa takut akan perbuatan dosa yang nanti akan dipertanggungjawabkan di sisi Allah.
Umar bin Khattab RA pernah ketakutan akan posisinya pada Hari Kiamat hanya karena mengkhawatirkan seekor keledai yang tak bisa makan. “Andaikan seekor keledai terjerembap di daerah Irak, niscaya Allah kelak akan menanyakan pertanggungjawabanku, mengapa engkau tidak meratakan jalannya?”
Waallahu'alam..

TUGAS FILSAFAT ISLAM 4 MEI

Kupastuntas.co, Way Kanan - Polemik penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran terus bermunculan. Penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial itu dinilai tidak menyentuh orang miskin, sebab masih banyak warga miskin yang tidak tersentuh bantuan PKH dimana warga yang benar-benar miskin jauh harapan untuk mendapatkan bantuan PKH.

Menanggapi hal tersebut Koordinator PKH Kabupaten Way Kanan Febri. SH, mengaku sudah menerima pengaduan warga di beberapa kampung/kelurahan di 14 Kecamatan Kabupaten Way Kanan yang menilai bantuan PKH tidak tepat sasaran di tahap pertama.

“Iya memang ada pengaduan dari warga yang menilai penerima bantuan PKH tidak tepat sasaran. Sebenarnya adanya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah dinilai mampu namun masih tetap menerima bantuan PKH tidak bisa diartikan secara langsung bahwa bantuan PKH itu sendiri tidak tepat sasaran. Polemik ini, harus dikaji ulang dari awal pendataan penerima bantuan PKH saat ini terdapat KPM penerima PKH yang dinilai sudah kaya, namun itu menjadi baro meter keberhasilan PKH untuk memberantas kemiskinian", ujar Febri.
Kesimpulan Berita :
Banyak warga mampu yang terdaftar sebagai warga penerima bantuan, sedangkan warga kurang dan tidak mampu, tidak sama sekali mendapatkan haknya.
Komentar :
Saya fikir mereka yang masih mampu namun tetap menerima bantuan dengan senang hati dan tidak pernah memikirkan orang lain adalah orang yang sangat hina, sebab mereka tidak mengindahkan pepatah dalam Islam "tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah", artinya adalah, memberi lebih baik daripada menerima, ditambah menerima hal yang bukan milik kita, ketahuilah itu akan merusak badan, sebab apa yang kita makan jika tidak halal mampu membuat kerusakan pada sistem kerja tubuh kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ

 “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil” (QS. An Nisaa’: 29).
Wallahu'alam..

Minggu, 03 Mei 2020

Tugas Filsafat Islam 27 April 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Kediaman Aselih Asmawi (62) menjadi sasaran amuk sekelompok remaja di lingkungan rumahnya, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

Rumah Aselih diamuk setelah anaknya melaporkan lewat Twitter soal shalat tarawih yang masih dilaksanakan di Masjid Al-Wastiyah.

Di dalam unggahannya, sang anak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menindak kegiatan salat Tarawih yang digelar saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Aselih mengaku memang ikut dalam shalat tarawih di masjid dekat rumahnya itu. Meski demikian, dia juga memaklumi tindakan sang anak.

"Saya enggak menyalahkan anak saya, karena sebelumnya dia sudah minta agar saya enggak shalat di Masjid dulu. Karena takut kena Corona, apalagi saya sudah tua," kata Aselih di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).

Kesimpulan Berita:
Kesimpulannya adalah, ada salah satu warga yang melaporkan kegiatan ibadah tarawih di wilayah Jakarta Timur.
Dia mengadukan kegiatan ini melalui twitter dengan menandai akun gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan meminta untuk menindaklanjuti kegiatan shalat tarawih berjamaah yang dilarang pada situasi PSBB seperti saat ini, namun unggahan itu memicu emosi warga sekitar dan membuat warga beramai-ramai menghancurkan rumah pelapor.
Komentar :
Sangat amat disayangkan apa yang telah dilakukan oleh warga yang merusak rumah pelapor, selain mereka tidak mengindahkan perintah Rasulullah untuk beribadah di rumah pada saat wabah melanda, namun juga mereka telah merusak apa yang bukan milik dan hak mereka, mereka membuat kekacauan dan merusak ketenangan orang lain.
Rasulullah berkata:
 “Orang muslim yang benar imannya adalah mereka yang mampu membuat orang lain aman dari gangguan tangannya dan gangguan lisannya,” (HR. Muslim).
Orang yang merusak lingkungan sosial amat dibenci oleh Allah SWT. karena dapat menggangu stabilitas kehidupan manusia sendiri.
“Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash:77).

Tugas Filsafat Islam 20 April

https://tirto.id/nestapa-perawat-covid-19-12-meninggal-18-positif-jenazah-ditolak-eMKl
Jenazah perawat itu mendapat penolakan warga Sewakul, Bandarho, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, 9 April. Perawat bernama Nuria Kurniasih akhirnya dimakamkan setelah dua kali ditolak pada Kamis malam hari.

Warga penolak beralasan belum mendapatkan sosialisasi bahwa jenazah meninggal karena COVID-19 dan kaget tiba-tiba ada mobil polisi dan lembaga kebencanaan berada di pemakaman setempat. Penolakan warga ini berujung pada penangkapan oleh polisi pada 11 April. Tiga warga penolak kini meringkuk di tahanan usai Polda Jawa Tengah menetapkan mereka sebagai tersangka.

Penolakan jenazah pasien terinfeksi COVID-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) bukan kali pertama terjadi dan bukan berarti dibiarkan terjadi lagi.
Enam ketua umum organisasi yang meneken pernyataan yakni Daeng M Faqih, PB Ikatan Dokter Indonesia; Harif Fadhillah, DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia; Sri Hananto Seno, PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia; Erni Nurjasmi, PB Ikatan Bidan Indonesia; Nurul Falah Eddy, Ikatan Apoteker Indonesia; dan Ede Surya Darmawan, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Mereka menyayangkan penolakan jenazah perawat yang telah mengambil risiko terkena COVID-19 dan seharusnya penghormatan sebagai ‘pahlawan kemanusiaan’.

“Kami mengecam keras atas respons penolakan dari oknum masyarakat di lokasi pemakaman [...] Kami tegaskan jenazah Nuria telah dilakukan perawatan dan pemulasaran sesuai prosedur. Jadi tidak ada alasan penolakan,” sebut pernyataan bersama itu.

Mereka juga menekankan pemakaman jenazah perawat Nuria telah memenuhi protokol kesehatan, sehingga virus COVID-19 yang ada padanya ikut mati di dalam tanah. Tubuh jenazah pasien Corona dibebat kain kafan, plastik, peti mati, lalu plastik. Lapisan itu sesuai protokol, sehingga virus Corona tak akan menyebar.


Kesimpulan Berita:
Seorang perawat yang meninggal karena Covid-19 mendapatkan penolakan ketika akan dimakamkan, alasan warga karena mereka belum mendapat sosialisasi sama sekali.
Komentar :
Itulah pentingnya membaca berita, mengikuti prosedur yang berwenang dan mengikuti perintah dan keputusan dari pemerintah, semua orang panik, semua orang takut, namun harusnya tidak semua orang (dalam kampung itu) bodoh, sudah banyak berita mengapa tidak diikuti? Sudah banyak penjelasan mengapa masih menuntut kejelasan? Berdosa lah orang yang mempersulit pemakaman seseorang, ditambah orang itu memiliki jasa yang sangat besar..
Rasulullah Saw pernah berkata, terdapat di dalam kitab Shahih Bukhari sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani :
 “Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “percepatlah kalian dalam membawa (mengurus) jenazah” (HR. Bukhari).
Wallahu alam..

Rabu, 22 April 2020

Tugas 12 April Filsafat Islam

Serang - Seorang ibu rumah tangga asal Kota Serang meninggal dunia setelah dikabarkan tak makan dua hari imbas pandemi Corona. Kabarnya, ia hanya minum air selama dua hari.
Diceritakan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Poppy Nopriadi, warga tersebut bernama Yuli. Ia merupakan istri dari Khalil yang bekerja sebagai petugas pemungut sampah di perumahan.
Awalnya, pasangan ini diberitakan tak makan dua hari dan hanya minum air galon imbas adanya pandemi Corona di Kota Serang. Kejadian tersebut sekitar 3 hari lalu dan Dinsos langsung memberikan bantuan.
"Laporan ke saya memang katanya ibu Yuli sempat nggak makan dua hari, tapi itu dua harinya nggak tahu saat kapan apa memang waktu itu ada dua hari yang lalu. Karena sempat tidak punya uang tidak makan selama 2 hari jadi minum air galon saja," kata Poppy saat dihubungi melalui seluler di Serang, Senin (20/4/2020).
Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 22:27 WIB

Tanggapan:
Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kejadian meninggalnya ibu rumah tangga karena kelaparan di Serang Banten, bagaimana tidak? Sebab pemerintah daerah hidup dengan segala kelebihannya sementara masyarakatnya kekurangan, memang ini semua adalah musibah yang ditak dihendaki oleh semua orang, pandemi corona sangatlah memukul telak dan melumpuhkan ekonomi seluruh rakyat, namun, bukankah kewajiban pemerintah adalah menjamin rakyatnya makmur? Bagaimana bisa ada rakyatnya meninggal dunia dengan cara yang sangat menyayat hati.
Agama selalu menjelaskan syarat-syarat menjadi seorang pemimpin, jelas dikatakan bahwa :
1. Berakal, berilmu dan baligh.
2. Menegakkan Shalat.
3. Menunaikan Zakat dan bersedekah.
4. Bergaul dan berjamaah.
Lalu bagaimana bisa seorang disebut pemimpin padahal dia tidak pandai bergaul untuk mengetahui kesulitan rakyatnya serta bersedekah untuk memenuhi kebutuhan perut rakyatnya?
Ini kisah Umar bin Khattab pada saat dia menjadi pemimpin, Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab, umat Islam di sekitar Madinah ditimpa bencana kelaparan yang telah menyebabkan wabah penyakit dan kematian.

Kelaparan dan penderitaan rakyat itu dirasakan oleh Umar sebagai penderitaan bagi dirinya. Karena itu, beliau bersumpah tidak akan mengecap daging dan minyak samin. ''Bagaimana saya dapat mementingkan keadaan rakyat, kalau saya sendiri tiada merasakan apa yang mereka derita,'' begitu kata Umar yang amat berkesan pada waktu itu.
Maka wajib bagi pemimpin memiliki rasa perduli dan tanggung jawab penuh terhadap rakyatnya, Rasulullah bersabda : , ''Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban (di hadapan Allah) tentang kepemimpinannya.''
Wallahu alam..

Selasa, 21 April 2020

Tugas individu Filsafat Islam 6 April

Abdul Rahman Saleh alias Aman (26), seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Ternate yang bebas lewat program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM kembali ditangkap karena kasus pencurian.
Aman dibebaskan dalam program asimilasi untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19 pada 2 April 2020.
Baru tiga hari bebas, Aman kembali berulah dan mencuri sebuah ponsel.
"Iya betul, dia adalah napi Lapas Ternate yang mendapatkan asimilasi,” kata Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Riki Arinanda ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Tanggapan:
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengusulkan pembebasan Napi koruptor, alasannya untuk memutus penyebaran corona di dalam sel tahanan yang diklaim telah kelebihan muatan tahanan. Namun pernyataan itu dibantah oleh Nazwa Shihab yang menjadi saksi atas KEMEWAHAN sel tahanan koruptor. Setelahnya, Jokowi mengumumkan bahwa tidak akan ada napi koruptor yang akan dibebaskan, namu napi umum yang akan dibebaskan.
Sebanyak 30.432 telah bebas dan diumumkan pada tanggal 4 April 2020 lalu. Namun belum lama ini banyak bermunculan berita kejahatan yang dilakukan oleh napi yang mendapat asimilasi. Bayangkan betapa malunya pemerintah yang terlibat dalam dukungan pelepasan ini, alih-alih meminta maaf, Yasonna hanya mengimbau polisi agar langsung menjebloskan napi asimilasi yang tertangkap kasus kriminal LAGI.
Dalam agama Islam, pemimpin rakyat haruslah memiliki keputusan yang adil, adil bukan berarti sama rata, namun logis dan masuk akal.
Dalam Islam, memimpin atau menjadi pemimpin adalah pekerjaan yang berat. Karena kesulitan itu, seorang Muslim tidak diperkenankan meminta jabatan atau amanah apapun pada orang lain. Namun ketika ia diserahi amanah, pantang baginya menolak perintah itu.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Wahai Abdurrahman bin Samurah! Jangan kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepadamu karena diminta, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepadamu bukan karena diminta, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Zaman dulu, para Sahabat dan orang-orang shaleh setelahnya selalu menghindar dan merasa keberatan menjadi seorang pemimpin. Mereka merasa potensi yang dimiliki sangat jauh dari kriteria seorang pemimpin.
Tetapi ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di negara kita, banyak orang-orang yang tidak jujur, tidak adil, tidak memiliki keputusan yang menguntungkan rakyat berlomba lomba dalam memimpin.
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi).
Wallahu alam..
Ini akan menjadi pembelajaran bagi semua pemimpin agar memutuskan sesuatu haruslah tau sebab akibatnya.